Get paid To Promote at any Location

Jumat, 26 Juni 2009

Nusantara Lagi, TKI Dipukuli sampai Mati

http://www.tribunkaltim.co.id/photo/2008/11/21df30b0ed4ec1a87b9abc1cb9bb2ce6.jpg
Seorang tenaga kerja Indonesia (TKI), Ahmad Syafiin Syaifulah (33), warga Kampung Cikadoya RT 03 RW 05, Desa Banjarsari, Anyer, Serang, Banten, diketahui telah meninggal dunia di Rumah Sakit Tanjung Lilin Pusa, Betong, Sarawak, Malaysia.

"Kami menerima kabar kematian Syafiin hari Rabu dari teman sekerja almarhum, yaitu Hmn, melalui pesan singkat," kata paman almarhum, Syafei, di Serang, Jumat (26/6).

Oleh karena itu, keluarga almarhum hingga kini belum mengetahui penyebab kematian Syafiin yang berangkat sebagai buruh perkebunan kelapa sawit di daerah Sri Aman, Sarawak, pada delapan bulan lalu.

"Pesan singkat dari teman almahum menyatakan bahwa, sebelum meninggal, muka Syafiin babak belur seperti orang yang habis dipukuli," katanya.

Isi pesan singkat itu juga menceritakan, kelima orang yang tinggal satu kamar dengan almarhum saat ini ditahan kepolisian setempat. "Saya tidak tahu, apakah keponakan saya korban kekerasan atau apa sebab masih tidak jelas," katanya.

Dalam pesan singkatnya disebutkan, lima orang teman Syafiin yang ditahan yaitu Ibrohim, Komarudin, Bukhori Antasa, Teguh, dan Safa.

Syafei meminta kepada penyalur tenaga kerja yang memberangkatkan Syafiin agar membawa keponakannya kembali ke kampung halamannya.

"Saya meminta agar pemulangan jenazah, perusahaan bertanggung jawab, selain itu juga kami meminta hasil visum. Keluarga pasrah dan menerima apabila kematiannya wajar," katanya.

Syafei menegaskan, keluarga akan melakukan upaya hukum bila diketahui kematian Syafiin akibat tindak kejahatan.

Keluarga juga tidak mengetahui perusahaan yang memberangkatkan almarhum bersama 38 TKI asal Desa Banjarsari ke Sarawak.

Diduga almarhum berangkat ke negeri jiran tersebut menggunakan jasa calo penyalur TKI. "Saat ini yang mengurus jenazah Syafiin di Malaysia yaitu Ibu Nining yang memberangkatkan Syafiin bersama Carik Desa Banjarsari, Sarimin," ujarnya.

Saat dihubungi Antara, Sarimin mengatakan bahwa dirinya tidak ikut ke Malaysia dan hanya Nining yang berangkat. "Saya juga diberi tahu bahwa jenazah akan tiba hari ini, tapi ternyata masih di Sarawak," kata Sarimin.

Sebelum meninggal beberapa hari lalu, Syafiin pernah memberi kabar bahwa saudaranya, Bainudin, melalui saluran telepon. "Waktu itu, dia dalam keadaan sehat dan bercerita akan pulang ke Indonesia karena dia ingin puasa dan Lebaran di sini," katanya. (kompas.com)

sumber:
http://www.tribunkaltim.co.id/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar